Filosofi
Botol Kecap
Kisah
Inspiratif
Dikisahkan ada
seorang pengusaha kaya yang tampak berbahagia. Uang bukan masalah baginya.
Usahanya maju, dia tidak pernah rugi, hampir semua bisnisnya mendatangkan
keuntungan . seakan-akan uang mengejar-ngejarnya.
Dia pun memiliki istri yang
cantik,anak-anak yang lucu. Akan tetapi , dibalik kesuksesannya ada banyak
prilaku buruk yang dilakukannya. Pengusaha ini gemar melakukan maksiat. Karena
berkantong tebal,dia dengan mudah bergonta-ganti pasangan , melakukan kecurangan
dalam bisnis,mengonsumsi makanan dan minuan haram,dan beragam kemaksiatan
lainnya.
Sampai suatu ketika,dia mengalami sebuah
peristiwa yang membuaatnya mengalami sebuah peristiwa yang mengubah dirinya .
peristiwa itu membawa perubahan dalam dirinya.
Dia bertobat dan
bertekad untuk meninggalkan kebiasaan buruknya yang biasa dilakukan. Dia pun
mulai belajar melakukan kegiatan seperti melakukan sholat,pergi kemasjid,
melaksanakan puasa ramadhan,dll.
Ditengah upaya perbaikan diri
itulah,krisis moneter yang menghantam telah membawa perubahan dratis dalam
bisnisnya. Perlahan perusahan gulung tikar.
Utangnya membengkak ,semua hartanya nya
telah habis untuk menutupi utang- utangnya. Jika sebelumnya kata”gagal “ dan
“rugi” seakan menjauh sekarang seakan menghampirinya. Jika sebelumnya
bergelimpangan rupiah sekarang uang recehan pun seakan enggan mendekatinya.
Berkali-kali dia mencoba bangkit tetapi berkali-kali gagal. Tumpukan emosi
negative seakan tumpah ruah.
Dalam kesulitannya hidup dia mempertanyakan keadilan tuhan .saat
tenggelam dalam kemaksiatan seakan-akan rezeki mudah didapat sedangkan saat ini
seakan-akan enggan didekatnya.
Dia bertanya
pada dirinya sendiri, apa ada yang salah ? kemana doa-doa yang selama ini saya
panjatkan ?apakah tuhan tidak mendengarkan doa-doaku?
Bukankah tuhan maha pengasih lagi maha
penyayang serta akan mengabulkan doa-doa dari setiap hamba-Nya? Begitulah
keluhnya. Memang ditengah kesulitan ,kuantitas ibadah semakin berlipat-lipat.
Naun ,itu semua belum cukup untuk
mengembalikan pada kehidupan normal.
Berkali-kali dia mendatangi ustaz,
ataupun kiyai tapi tetep tidak menemukan jawaban nya sampai-sampai dia berfikir negative tentang itu . dia
menganggap bahwa ustaz atu kiyai hanya berccerita.
Ditengah-tengah
keputusasaannya,pertolongan ALLAH SWT pun datang melalui seorang yang baru
dikenalinya.
Dia adalah seorang dosen agama disebuah
perguruan tinggi ternama. Dosen itu tidak emberi uang atau apapun pekrjaan.
Namun dia membawa nasihat yang mampu mengubah pemikirannya.Dia memberikan analogi
dan perlambangan saja.
dia berkata “ seorang tidak bisa mengisi botol penuh kecap dengan air
putih ,sebelum kecapnya dibuang terlebih dahulu. Baru setelah itu kita bisa
memasukkan air putih , itupun juga masih ada sisa-sisa kecap yang belum terbuang
sehingga air yang kita masukkan masih akan tercampur dan berwarna hitam. Air
itu harus dibuang lagi sehingga botol benar-benar bersih dari kecap . baru
setelah itu ,air yang kita masukkan benar-benar bening karena tidak tercampur
lagi dengn kecap”.
Maksutnya adalah
kecap itu harta yang kita miliki dan air putih itu adalah doa dan amal ibadah
yang kita lakukan . antara maksiat dan kebaikan tidak akan mungkin bersatu
karena itu, ketika seseorang ingin menyucikan dirinya ,seua kotoran yang ada
didalam diri dan harta harus dibuang dan dibersihkan.
Allah SWT mengambil sebagian besar
kekayaannya bukan karena allah benci ,melainkan allah sayang dan cinta
kepada hamba-hambaNya yang bertobat.
Beberapa tahun berlalu pengusaha kaya ini
sudah berada kembali dijalur kesuksesan. Walau belum sepenuhnya sukses seperti
dulu tetapi kesuksesan ini sudah mulai terlihat dengan ibadah yang dia lakukan
bukan kecurangan seperti dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar